Sepeninggal Hendrik "Iblis" Sirait, ALMISBAT Bentuk Pimpinan Kolektif Dipimpin Ambong
-
Muzzamil
- 05 June 2023

"Rapat memutuskan untuk menugaskan Bung Ambong dan Bung Tekad untuk mengambil keputusan-keputusan dan langkah-langkah strategis organisasi baik untuk kepentingan internal maupun kepentingan eksternal," imbuh Resmen Kadapi, kandidat doktor hukum Universitas Jayabaya Jakarta ini.
Clickinfo.co.id, JAKARTA - Sepeninggal ketua umumnya Hendrik Dikson Sirait yang wafat pada 11 Mei 2023 lalu, organ relawan militan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2014, Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (ALMISBAT) menggelar konsolidasi perdana pengurus di Jakarta, pada Minggu 4 Juni 2023.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Badan Pengurus Nasional (BPN) ALMISBAT Resmen Kadapi menjelaskan, via undangan tertarikh 2 Juni 2023, rapat di Oktaf Café, Tebet Barat Raya, Jakarta Selatan itu mengundang hadir Sekjen Piryadi Kartodiharjo, Bendahara Umum Osmar Tanjung, dan pengurus lainnya.
Di antaranya Ketua Bidang (Kabid) Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Nanang Pujalaksana, Kabid Politik dan Kebijakan Strategis Rahadi T Wiratama, Kabid Hukum dan HAM Poltak Agustinus Sinaga, Kabid Pemberdayaan Masyarakat Chaeruddin (Ambong), Kabid Hubtarga Iwan Sulaiman Soelasno, Kabid Informasi Komunikasi Tri Agus, Kabid Pemberdayaan Perempuan Dela Febi, dan Wabendum Immaculata Vitrina.
"Rapat digelar mengingat perlu membahas perkembangan organisasi dan situasi di luar organisasi jelang Pemilu 2024, serta dengan telah meninggalnya Ketum kami, Bung Hendrik Dikson Sirait," Resmen, mengiyakan rapat menunggu usainya masa berkabung.
Pria advokat, juga Ketua BPD ALMISBAT Lampung ini membeberkan rapat tersebut bersepakat memutuskan hal-hal dianggap perlu lainnya berikut dinamika lain yang mempengaruhi kelangsungan organisasi.
Hasilnya, seperti tertuang di berita acara yang turut diterima redaksi, Minggu (4/6/2023) malam, diputuskan membentuk Pimpinan Kolektif BPN ALMISBAT dipimpin oleh duet Chaeruddin (Ambong) selaku ketua dan sekretaris, Tekad Indra Pradana Abidin.
Keduanya juga ditugaskan mempersiapkan Temu Raya Nasional III ALMISBAT untuk memilih Ketua Umum BPN ALMISBAT yang baru selambat-lambatnya pada Oktober 2023.
"Rapat memutuskan untuk menugaskan Bung Ambong dan Bung Tekad untuk mengambil keputusan-keputusan dan langkah-langkah strategis organisasi baik untuk kepentingan internal maupun kepentingan eksternal," imbuh Resmen Kadapi, kandidat doktor hukum Universitas Jayabaya Jakarta ini.
Rapat juga menetapkan domisili sekretariat Pimpinan Kolektif BPN ALMISBAT di Jalan Haji Ramli Nomor 62 B, Jakarta Selatan.
"Dengan keputusan ini maka Pimpinan Kolektif BPN ALMISBAT adalah yang berhak mewakili dan atau bertindak untuk dan atas nama ALMISBAT secara internal mau pun eksternal. Demikian keputusan ini dibuat untuk dilaksanakan dan menjadi maklum bagi semua pihak. Jakarta 4 Juni 2023," pungkas Resmen mendiktekan berita acara.
Sebagai informasi, hampir sebulan ini pucuk pimpinan organ dirian aktivis prodemokrasi dekade 80-an jelang Pilpres 2014 antara lain politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari, aktivis agraria Syaiful Bahri, dan aktivis antikorupsi Teten Masduki ini, lowong.
Hendrik Dikson Sirait, aktivis prodemokrasi yang pernah menjadi korban penculikan dan dipenjarakan rezim Orde Baru jelang senjakala kejatuhannya 1998 silam, salah satu pentolan Pijar, mantan Ketua PBHI Jakarta, Sekjen BPN ALMISBAT pertama 2014-2018, lantas terpilih sebagai Ketua Umum ALMISBAT 2018-2023 penerus Teddy Wibisana pada Temu Raya Nasional II ALMISBAT di Wisma Kinasih Depok, Jawa Barat, 30 Agustus 2018, wafat usai dirawat intensif karena sakit komplikasi di salah satu RS di Jakarta, 11 Mei 2023.
Mendiang kelahiran 5 Januari 1972 tersebut, sejak muda memiliki panggilan karib yang bahkan sempat membuat orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi ikut terkesiap kala pertama kali mendengarnya, yakni Iblis.
Melalui tangan dingin Hendrik Dikson Sirait alias Iblis inilah, penugasan khusus dari Jokowi kepada ALMISBAT pascaberkuasa, yakni melakukan pendampingan rakyat terhadap percepatan akses kepemilikan tanah melalui program perhutanan sosial, tereksekusi baik tanpa banyak bla bla bla.
Iblis, yang juga ditugaskan oleh Jokowi menjadi salah satu komisaris BUMN anak perusahaan PGN, satu legasi ideologisnya terpatri di banyak relawan anggotanya.
Soal, ketegasan sikapnya dalam melawan ideologi dan praktik rasisme. Fenomena rasisme di Tanah Air, ujar dia semasa hidup, tidak saja bertentangan dengan konstitusi, tetapi juga dapat mengoyak atau merusak kerukunan dan kedamaian di tengah rakyat.
Serta, menyia-nyiakan waktu yang seharusnya dapat dipergunakan untuk hal-hal yang lebih produktif dalam rangka membangun bangsa negara ini. Lawan rasisme!" seru Hendrik Dikson Sirait kala itu. (Muzzamil)
Comments (1)
Hi! This is kid of off topic but I need some help from an established blog. Is it hard to set uup your own blog? I'm not very techincal but I can figure things out pretty quick. I'm thinking abot setting up my owwn but I'm not sure where to begin. Do you have any points or suggestions? Thanks https://ukrain-Forum.biz.ua/
Reply