'Perjuangan Dan Doa' PAMDI Lampung Angkat Derajat Insan Dangdut

'Perjuangan Dan Doa' PAMDI Lampung Angkat Derajat Insan Dangdut
Ket Gambar : Ketua PAMDI Lampung Bustami Zainudin, duta BPJS Ketenagakerjaan Bandarlampung usai teken MoU disaksikan Waketum DPP PAMDI Cici Faramida, kabid Femmy, Solid AG, Rektor USBRJ Dr Sodirin, di kampus USBRJ, Bandarlampung, Rabu (7/2/2024). Muzzamil

Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - Organisasi profesi penghimpun pemersatu sumber daya pelaku seni musik atau insan dangdut di Indonesia, Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia (PAMDI), terus berderap.

Terakhir, Wakil Ketua Umum DPP PAMDI Cici Faramida, mewakili ketua umumnya Rhoma Irama, melantik Ketua DPD PAMDI Lampung 2023-2028, Dr Bustami Zainudin beserta jajaran, dalam taja pelantikan di kampus Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (USBRJ) tenar Universitas Saburai, Jl Imam Bonjol Nomor 486 Langkapura, Bandarlampung, pada Rabu (7/2/2024) lalu.

Cici Faramida, biduanita cantik yang betah menjanda ini, pendebut perdana RT 5 RW 3, mula karir dangdutnya tahun 1989 silam dan memuncak berkat tembang Wulan Merindu, hadir bersama tiga pengurus DPP PAMDI. Yakni, Sekretaris Jenderal Waskito, Bendahara Umum Gabby Pariera, ketua bidang Femmy.

Berbusana muslimah berselempang Tapis Lampung, Cici duduk di podium dadakan, gazebo depan gedung letter setengah U kampus Fakultas Hukum. Bersama, Ketua Yayasan Pendidikan Saburai (YPS) Prof Dr Sugeng P. Harianto, Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Kemasyarakatan dan SDM Intizam, mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Lampung Komisaris Besar Polisi Anang Triarsono mewakili Kapolda Lampung Inspektur Jenderal Polisi Helmy Santika, pengusaha ternama HR Mochtar Sany F. Badrie, Kepala Kantor Perwakilan DPD RI Provinsi Lampung Gino Vanollie, dan unsur DPD PAMDI Lampung lainnya.

"Tadi saya diamanahi oleh pengurus pusat, untuk bisa organisasi ini berkembang di seluruh Provinsi Lampung. Hari ini kenapa acaranya di kampus, karena memang kita menginginkan musik dangdut ini masuk ke dunia kampus, dunia-dunia sekolah. Tepuk tangan semuanya. Terima kasih kepada Universitas Saburai," penggalan kedua pidato sambutan ketua terlantik, Bustami.

"Karena memang ini musik kita, milik kita. Kenapa kok orang lain bangga, dengan itu, dengan rock, dengan Metallica, yang asal muasalnya bukan punya kita, yang punya kita itu ini, yang punya kita itu dangdut ini," ketua terlantik ini memantik.

"Oleh karenanya, tanggung jawab moril kita semua untuk tetap menjaga eksistensi dan menjaga musik asli kita ini. Nanti Mbak Cici akan (men)teruskan," tandas pria yang juga anggota DPR/MPR RI dapil Lampung, Wakil Ketua Komite II DPD RI, caleg pejawat DPD RI sama dapil nomor urut 6 Pemilu 2024 ini.

"Yang kedua, kita hari ini juga akan menandatangani, bu Wakil Ketua Umum, Mou (Memorandum of Understanding) antara PAMDI dengan kampus Universitas Saburai. Tepuk tangan, terima kasih."

Kian bersemangat digemuruhi riuh aplaus ratusan hadirin, mempertebal penjelasan pidatonya, "Karena kita menginginkan temen-temen artis, artis dangdut yang ada di Lampung ini mengenyam pendidikan tinggi di kampus ini. Kita fasilitasi supaya bisa dapat beasiswa, bisa dapat keringanan (biaya) dan mereka punya status bisa sarjana, sarjana yang terdidik, dan pada akhirnya juga akan meningkatkan kualitas para penyanyi kita dan juga kualitas sumber daya manusia artis itu sendiri," tandas dia.

"Yang ketiga, ibu Wakil Ketua Umum, kita juga menandatangani MoU dengan BPJS Ketenagakerjaan, ya. Jadi PAMDI ini punya tanggung jawab untuk memproteksi kawan-kawan penyanyi ini. Karena ini adalah profesi yang menurut kita padat modal."

Apa pasal? "Karena mereka harus menjaga performa, mereka harus sehat, mereka harus menjaga suara, dan lain-lain. Seandainya kalau lagi mentas, maaf ya, panggungnya rusak dan sebagainya, rubuh, siapa yang memproteksi asuransinya? Oleh karenanya hari ini, kita akan tandatangani MoU dengan BPJS," Bustami memaksudkan.

"Nah begitu juga, kita ingin menambah passive income (penghasilan tambahan)-nya daripada artis-artis yang tergabung dalam PAMDI ini. Kita juga hari ini menandatangani MoU dengan salah satu provider, provider-nya motor, motor Yamaha. Tepuk tangan dulu buat Yamaha, ya, terima kasih," imbuhnya.

Supaya, imbuh cepat dia, "artis-artis ini juga nggak (ada) salahnya, nggak salah apabila mereka sambil menyanyi dimana-mana, 'ditanggap' (dikontrak menyanyi atau bermusik oleh) orang, mereka juga bisa mempromosikan kendaraan ini dan dapat hasil sebagai marketing agent (pemasar)-nya," dia merasionalisasi.

"Ini salah satu cara, jalan keluar untuk meningkatkan pendapatannya daripada teman-teman sekalian," Bustami solutif, hadirin pun lelagi ekspresif.

"Dan ibu Wakil Ketua Umum, tentu bukan hanya Yamaha, kita minta yang lain-lain juga, apakah itu kendaraan mobil, motor yang lain, kita ingin temen-temen artis lokal ini bisa diberdayakan," sambungnya.

"Dan yang terakhir, tentu ibu Wakil Ketua Umum, kami minta arahan, kami tahu PAMDI ini punya tagline 'Berakhlak'. Kita ingin organisasi ini menjadi wadah untuk mengembangkan diri, bakat, dan minat menjadi artis. Tetapi juga untuk yaitu, kita mengembangkan nada dan dakwah kita. Sehingga betul-betul organisasi ini ada kemanfaatan buat si penyanyi mau pun yang mendengarkan."

"Sekali lagi terima kasih atas kehadiran ibu Wakil Ketua Umum, mewakili Ketua Umum Bang Haji Oma, yang sudah hadir langsung bersama Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum saya lihat juga hadir untuk menyaksikan kami dan melantik kami pada hari ini. Siap, Bismillah untuk melaksanakan tugas. Terima kasih," tutup Bustami.

Selanjutnya ketua terlantik Bustami, Waketum Cici Faramida, dan perwakilan pihak Yamaha, menyaksikan peluncuran simbolis keluaran terbaru sepeda motor Yamaha seri Lexi LX 155, diteruskan sambutan Cici.

Cici berterima kasih atas penyambutan dia dan rekan, menyapa tetamu, mengucapkan selamat terlantik pada Bustami dan jajaran, meminta bergabung di panggung utama, pedangdut era 90-an asal Lampung yang konsisten berpenampilan khas plontos, kini Ketua Harian DPD PAMDI Lampung, Solid AG, serta tak lupa menyampaikan permohonan maaf Rhoma Irama yang urung hadir.

"Insya Allah nanti di lain kesempatan, pak Haji Rhoma Irama bisa hadir kembali dalam acara yang lain (di Lampung)," ujar Cici, laju diteriaki hadirin diminta bernyanyi. Ketua bidang DPP Femmy ia daulat mendueti, suasana sejenak riuh sepanjang duet Cici-Femmy melantunkan lagu viral Ikan Dalam Kolam. Terik, 11.43 WIB.

Joget massal, begitu pun tuan rumah, Rektor Unisab yang baru, dilantik periode 2023-2027 oleh Ketua Pembina Yayasan Unisab Hertanto Roestiono dan disaksikan antara lain oleh Ketua Yayasan Pendidikan Saburai (YPS) Prof Dr Sugeng P. Harianto MS pada 5 Desember 2023 lalu: Dr. Sodirin.

Lantaran Cici dan rombongan DPP harus segera kembali ke Jakarta, Bustami yang sejenak mengambil alih mikrofon panggung mendaulat Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Kemasyarakatan dan SDM Intizam, berpidato mewakili sekaligus membacakan sambutan tertulis Gubernur Arinal Djunaidi.

Usai menyapa tetamu dan menyampaikan salam takzim Gubernur Arinal, Intizam pun mendaratkan pantun titipan gubernur.

"Dangdutan di waktu pagi. Obat hati tak jadi kalut. Sungguh bahagia hari ini. Jumpa artis dan musisi dangdut," berbuah aplaus, plus komen massal 'cakep' tiap seselesainya bait.

Diringkas, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam sambutannya mengucapkan selamat terlantik pada jajaran DPD PAMDI Lampung. "Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung saya mengucapkan selamat kepada Ketua dan pengurus DPD PAMDI Lampung yang baru saja dilantik," khatur gubernur.

"Tentu saya berharap, PAMDI Lampung dapat segera melakukan konsolidasi dan melaksanakan berbagai program kerja, sehingga mampu memberikan warna bagi Provinsi Lampung terutama dalam pengembangan dan pembinaan artis musik dangdut. Sehingga industri musik di Provinsi Lampung bisa tumbuh secara produktif dan positif," imbuh gubernur.

Gubernur pun menginjeksi, pengembangan industri musik dangdut harus dioptimalkan dengan memanfaatkan era digital yang berkembang dan perkembangan teknologi informasinya sangatlah cepat.

Sehingga menurutnya, paling tidak dengan mampu meningkatkan kesejahteraan para artis dan penggiat musik juga akan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat secara umum.

"Saya juga memberikan apresiasi secara khusus karena diadakannya terobosan ini, yaitu Dangdut Goes to Campus. Ini sungguh terobosan dan langkah cerdas dan layak diberi apresiasi karena menjadi upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat musik dangdut, yang selama ini lebih dicitrakan sebagai musik bagi masyarakat bawah serta pinggiran, serta memiliki stereotip seronok dan cenderung murahan."

Dengan gerakan PAMDI Berakhlak, tandas gubernur, tentu akan sangat baik bagi keberlangsungan musik dangdut itu sendiri. Dengan penampilan yang lebih profesional, menarik dan berkualitas, tentu apresiasi masyarakat terhadap musik dangdut akan semakin baik, dan meningkat.

"Sekali lagi, saya mendukung dan menyambut baik gerakan musik dangdut masuk kampus sebagai upaya pembinaan, pengembangan fasilitasi dan pelestarian musik dangdut yang kita banggakan."

Dimana, pungkas gubernur, musik dangdut adalah bagian dari khazanah kebudayaan nasional non benda asli Indonesia.

"Dan berdasarkan informasi yang kami dapat, sedang diusulkan ke UNESCO sebagai kebudayaan asli Indonesia. Terima kasih," tutup gubernur, Intizam membacakan.

Taja pelantikan, sejurus sekaligus bak konser musik lagu-lagu lawas si Raja Dangdut tanpa kehadiran Rhoma Irama. Rambate Rata Hayo, dendangan biduanita D.O.G. Grup misal. Lagu ciptaan (saat itu masih bernama) Oma Irama duet dengan (kelak dijuluki) Ratu Dangdut Elvy Sukaesih, dari album Soneta Volume 3 (1975), album 10 lagu yang diedarkan perusahaan rekaman Yukawi dan dirilis menjelang Oma berangkat berhaji sekaligus album rekaman terakhir Elvy Sukaesih bergabung dengan Soneta sebelum hengkang gegara terjadinya perseteruan sengit antara Yukawi versus perusahaan rekaman lainnya Remaco, dimana kedua pihak saling klaim kepemilikan hak kontrak atas Oma, Elvy, dan Soneta, bahkan sampai adu perang somasi di Majalah Tempo. Elvy lalu berkarir solo dinaungan Remaco.

Disyahdukan pula, besutan putra Rhoma, Ridho Rhoma featuring Sonet 2 Band: Dewa Amor. Lainnya berturut-turut ada Terajana, rilis 2005 Puja, penyelia Masih Adakah Cinta (Muchsin Alatas), dan Perjuangan Dan Doa.

"Berakit-rakit dahulu, berenang ke tepian. Sakit-sakit dahulu, susah-susah dahulu, baru kemudian, bersenang-senang. Pahit rasanya empedu, manis rasanya gula. Sakit-sakit dahulu, susah-susah dahulu. Baru kemudian... berbahagia," dendangannya.

Pembaca, hapal lagu Primadona Desa? Kru pengamanan acara dari ormas Badak Banten Lampung syahdu hayati melantunkannya. Pun saat penyelia, ciptaan mendiang Fazal Dath dipopulerkan Irma Erviana pada 1990, Mister Mahmud. Serombongan biduanita hijabers tetamu kompak berjoget heboh mengikutinya.

Senada, Surga Dunia-nya Elvy Sukaesih yang pernah dipopulerkan kembali oleh duet Rano Karno dan Ria Irawan era 90-an. Ada juga pedangdut senior Lampung Sutan Purnama membawa romansa tempo doeloe lantunkan lagu lawas daerah Lampung, Punyandangan. Alamak!

Seorang biduanita asal Srengsem, Panjang, Bandarlampung, sayang lupa nama, betot konsentrasi hadirin menyimaknyi sekurun Perpisahan ia bawakan. Pun saat lelagi biduanita lain, nyanyikan ulang Ikan Dalam Kolam. Ada terlantun, Berkelana juga.

Juga, ketika Bustami hadir sekembalinya dari mengantar rombongan DPP PAMDI ke bandara bertolak kembali ke Jakarta. Rehat sejenak, dia membaur depan panggung, berjoget bareng Rektor Sodirin dan hadirin.

Dia duet bareng ketua pelaksana, lantunkan lagu dangdut ciptaannya: Guru, sembahan dia bagi pengorbanan para guru, pengajar, dan pendidik, menggambarkan keikhlasan dan pentingnya seorang guru di kehidupan ini.

"Seseorang bisa sukses, mau tidak mau, sadar tidak sadar, adalah hasil dari pendidikan seorang guru," pengantar Bustami Zainudin yang merilisnya di kanal media sosial YouTube Cargo Musik, 25 Januari 2024 lalu.

"Dia tidak bangga, tapi dia bisa bikin orang jadi bangga. Dia tidak hebat, tapi dia bisa bikin orang jadi hebat. Jadi profesor, bahkan presiden, kalau tidak ada guru kamu bukan siapa-siapa," petikan syair lagu yang lumayan easy listening bertotal durasi 6,38 menit ini.

Bustami, pun panitia, sepertinya tak sia-sia semalaman Begadang. Perjuangan Dan Doa mereka, bergotong royong Rambate Rata Hayo, berbuah maksi.

Sejurus mata menyapu lokasi, pewarta juga mendapati sederet karangan bunga papan ucapan selamat pelantikan. Ada dari grup Senam Tera Indonesia Ranting Kecamatan Labuhanratu Bandarlampung di kanan, dan Kantor Perwakilan DPD RI Lampung di kiri, gerbang kampus.

Juga, dari bos Aneka Printing Brothers Djujun Djuansyah, Surya Mandiri, DPP Pribumi Lampung (PI'IL), Rektor Unisab Dr Sodirin yang juga Ketua Masyarakat Cinta Masjid Indonesia (MCMI) Lampung, Dekan Fakultas Hukum USBRJ Dr Sri Zanariyah serta jajaran, Komunitas Dangdut Lampung pimpinan Leoni PH, dan anggota DPD/MPR RI dapil Provinsi Banten, Dr TB Ali Ridho Azhari.

Ada pula yang bertuliskan ucapan khusus selamat datang kepada Rhoma Irama dari Paguyuban Sound System Natar (PASSIN) Lampung Selatan, jajaran KAMSIK, Sate Luwes Bandarlampung, caleg DPRD Provinsi Lampung dapil Kota Bandarlampung dari Partai Perindo, Edward Juanda Rusdi.

Hadirin pelantikan, selain jajaran DPP, DPD Lampung dan DPC PAMDI se-Lampung, terpantau berasal dari ragam latar organ komunitas pegiat musik dangdut yang ada di Lampung. Seperti Paguyuban Organ Tunggal Lampung (Portugal), KAMSIK, dan lainnya. Bahkan, ada yang datang dari Tangerang.

Tampak, puluhan pengurus organ payung hasil fusi komunitas penggemar Rhoma Irama dan Soneta seperti Soneta Fans Club Indonesia (SFCI), Soneta Fans Club (SFC), Rhomania, Anak Buah Rhoma Irama (ABRI), lainnya, yang lantas dilebur menjadi Fans Of Rhoma Irama and Soneta (FORSA) pada hari deklarasi di kediaman putri Rhoma, Debby Irama, Jl Haji Nomor 1 Kebun Baru, Tebet, Jakarta Selatan, 4 April 2013, yang sekaligus menjadi penggerak pemberdaya gerakan koperasi, basis ekonomi fans Rhoma-Soneta.

Selain tarub peneduh duduk hadirin, ada sedikitnya tujuh pedagang makanan dan minuman ringan, delapan tenda sarnavil sponsor: Yamaha, Toyota Auto 2000, serta satu berisi empat zilenial pebisnis distro dan jasa digital printing atribut serba Rhoma serba Soneta.

Dangdut, Warisan Budaya Tak Benda

Terkait proses kreatif perjuangan pengusulan dangdut sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), sebelumnya selain pengupayaan  rekonsolidasi organisatoris pelaku seni musiknya hingga per operasional berbuah perubahan nama PAMMI jadi PAMDI dalam Munaslub PAMMI di Jakarta, 11 Desember 2023, demi menindaklanjuti saran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Dari proses persidangan untuk WBTB di Hotel Millenium Jakarta, 28 Agustus 2023, bersama 214 peserta WBTB asal 31 provinsi, per kini dangdut notabene telah jadi WBTB Nasional.

 

Ditandai, penyerahan sertifikat WBTB oleh Mendikbudristek ke Pemprov DKI Jakarta di Kota Tua, Jakarta Pusat, 25 Oktober 2023, tujuh bulan usai DPP PAMMI secara resmi mendaftarkannya melalui Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, pada 2 Maret 2023.

Demi turut menggaungkannya, Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) menginisiasi taja Dangdut Goes to UNESCO yang dimeriahkan pula konser Rhoma dan Soneta, penampilan kesenian tradisional Betawi seperti gambang kromong, tari kreasi, dan Palang Pintu, serta temuwicara Peran Industri Kreatif Dalam Penguatan Ekonomi Masyarakat disiarkan di Bens Radio 106.2 FM.

Dalam taja inisiasi LKB, Pemkot Jakarta Pusat, dan DPP PAMMI itu, hadir Kepala Suku Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Jakarta Pusat Wiwik Satriani, Sekum LKB Imron Hasbullah, Kasubpok Nilai Budaya Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Wawan Setiawan, Sekjen DPP PAMMI Waskito, pedangdut rekan duet Ratu Dangdut Elvy Sukaesih di lagu Kopi Susu: Mansyur S., dan Cici Faramida.

Raja Dangdut Rhoma Irama mengintensi, pencatatan dangdut sebagai WBTB bermakna penting dalam konteks dangdut harus mampu menadi pagar budaya bangsa dari pengaruh penetrasi kultur asing yang tidak sejalan dengan ruh Ketuhanan dan Pancasila.

Itu sejalan prinsip bermusiknya, “Music is not just for fun, but has responsibility to Allah and human being”, atau per transliterasi berarti musik bukan cuma sekedar untuk bergembira, tetapi memiliki pertanggungjawaban pada Tuhan dan manusia, juga ditegaskan dalam slogan PAMMI kini PAMDI yang menjadi platform dalam berkesenian: “Bermusik dan Menghibur dengan Akhlak Mulia”.

Sekum LKB, Imron Hasbullah alias Imbong berharap pemerintah via Kemdikbudristek melanjutkan tahapan pengusulan dangdut sebagai WBTB ke level internasional sesuai tajuk Dangdut Goes to UNESCO.

Hari-hari ini, bisa jadi, tatkala ketua umum Rhoma Irama dari kantornya, kantor DPP PAMDI, Jl Manunggal I/7, Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, atau misal Bustami Zainudin dari kantor DPD PAMDI Lampung, terus getol ikhtiar demi menggolkan perjuangan pengusulan itu, belum terbayang sepenuhnya kelak akan dahsyatnya pengaruh baik benda mau pun non benda tersandang statusnya dangdut sebagai Warisan Budaya Tak Benda asli Indonesia. Bagi anak cucu.

Seperti halnya terlukis dulu, tahun 2003, sukacita publik penikmat musik Indonesia, saat grup vokal komedi spesialis cameo atau pemeleset lagu-lagu repackaged yang biasa kocak, Project Pop, merilis lagu Dangdut Is The Music Of My Country, diramalkan seperti itu juga mereaksinya nanti.

Untuk sebuah ikhtiar mulia, tiada salahnya turut didoakan. Semoga, disemogakan.

Pembaca, boleh pewarta tutup dengan bait enerjik nan riang lirik, lagu yang dipopulerkan tahun 2000, oleh putri mendiang A. Rafiq, Fadia Arafiq yang pernah jadi wakil bupati dan ketua Partai Golkar kabupaten kini Bupati Pekalongan, Jawa Tengah, periode 2021-2026, ciptaan pedangdut Malaysia, Ashraff suami Fadia?

"Cik cik bum bum ala la bum bum, cik ci cik bum ala la bum bum," bait lagu berjudul Cik Cik Bum Bum (Alamak) itu. (Muzzamil)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment