Mengamini Tafsir Surat Al Ashr, Kultum Tarawih Ketiga Ramadan di Nur Khoir

Mengamini Tafsir Surat Al Ashr, Kultum Tarawih Ketiga Ramadan di Nur Khoir
Ket Gambar : Tausyiah singkat, kuliah tujuh menit (kultum) pengantar salat Tarawih hari ke-2 Ramadan 1445 H, di Musala Nur Khoir, Jl Sutan Badaruddin Gg Teratai, Gunung Agung, Langkapura,Bandarlampung, Rabu (13/3/2024). | Muzzamil

Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - "Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran."

Terjemahan dari Qur'an Surat (Q.S) Al Ashr ayat 1-3, surah ke-103 dalam Al-Quran, yang termasuk surah Makkiyah ini, dikutip dalam kuliah tujuh menit (kultum) pengantar salat sunah Tarawih berjamaah, di Musala Nur Khoir, Jl Sutan Badaruddin, Gang Teratai, Kelurahan Gunung Agung, Kecamatan Langkapura, Bandarlampung, pada hari ke-2 Ramadan 1445 Hijriah, Rabu (13/3/2024).

Selengkapnya, Q.S. Al-Ashr ayat 1-3 tersebut:

وَالْعَصْرِ ١

Arab-latin: wal-'aṣr

Artinya:
1. Demi masa,

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ ٢

Arab-latin: innal-insāna lafī khusr

Artinya:
2. sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian,

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Arab-latin: illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqqi wa tawāṣau biṣ-ṣabr

Artinya:
3. kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.

"Demi masa, atau demi waktu. Manusia rugi kecuali yang beriman dan beramal saleh. Seperti kita jalani bulan Ramadan saat ini. Kita diwajibkan jalankan ibadah puasa. Ini harus kita tepati. Nah mudah-mudahan apabila hak ini, hak Allah ini kita tepati maka InsyaAllah kita akan ditempatkan Allah ke dalam orang-orang yang sabar," ujar sang penceramah.

"Karena apa, perintah Allah, hak Allah. Tapi, banyak godaan dan cobaan yang kita lalui.
Itu jadi bekal kesabaran kita meningkatkan keimanan kita, ketakwaan kita kepada Allah Subhanallahu waa Ta'ala. Seperti, biasanya kalau siang kita makan, tidur siang, ngopi, ngerokok, semua kita tunda hingga tiba waktu buka puasa. Nah mudah-mudahan kesabaran kita ini bertahan satu bulan penuh selama Ramadan ini. Aamiin," petikan kultumnya.

Di musala berkapasitas 100 jamaah ini, salat sunah Tarawih diimami oleh Ustad Saiful, diikuti jamaah lelaki dan perempuan warga setempat, termasuk Adlan (8), siswa kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwar Palapa 10 Gunung Terang, Langkapura, yang khusyuk hingga salat sunah Witir usai.

Tafsir ringkasnya, seperti disarikan dari situs Kementerian Agama, disebutkan, demi masa, waktu sore, atau salat Asar. Allah bersumpah dengan masa agar manusia memperhatikan masa dan memanfaatkannya dengan baik.

Allah SWT bersumpah dengan waktu sore, sebagaimana dengan waktu duha, sebagai salah satu bukti kuasa-Nya. Allah bersumpah dengan salat Asar karena keutamaannya atas salat-salat yang lain.

Sungguh, manusia berada dalam kerugian, baik di dunia mau pun akhirat, akibat hawa nafsu yang menyelubungi dirinya.

Semua manusia rugi, kecuali orang-orang yang beriman dengan sejati dan mengerjakan kebajikan sesuai ketentuan syariat dengan penuh keikhlasan, serta saling menasihati satu sama lain dengan baik dan bijaksana memegang teguh kebenaran sebagaimana diajarkan agama, saling menasihati untuk kesabaran dalam melaksanakan kewajiban agama, menjauhi larangan, hadapi musibah, dan menjalani kehidupan.

Dalam ayat ini, terang tafsir Kemenag itu, Allah bersumpah dengan masa yang terjadi di dalamnya bermacam-macam kejadian dan pengalaman yang menjadi bukti atas kekuasaan Allah yang mutlak, hikmah-Nya yang tinggi, dan ilmu-Nya yang sangat luas.

Perubahan-perubahan besar yang terjadi pada masa itu sendiri, misal seperti pergantian siang dengan malam yang terus-menerus, habisnya umur manusia, dan sebagainya, merupakan tanda keagungan Allah.

Dalam ayat lain, Allah berfirman: "Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan." (Fussilat/41:37)

Apa yang dialami manusia dalam masa itu dari senang dan susah, miskin dan kaya, senggang dan sibuk, suka duka, dan lainnya menunjukkan secara gamblang bahwasanya bagi alam semesta ini ada pencipta dan pengaturnya. Dialah Tuhan yang harus disembah dan hanya kepada-Nya kita memohon untuk menolak bahaya dan menarik manfaat.

Ada pun, orang-orang kafir menghubungkan peristiwa-peristiwa tersebut hanya ke suatu masa saja, sehingga mereka beranggapan bahwa bila ditimpa oleh sesuatu bencana, hal itu hanya kemauan alam saja.

Allah menjelaskan bahwa masa (waktu) ialah salah satu makhluk-Nya, di dalamnya terjadi bermacam-macam kejadian, kejahatan, dan kebaikan. Bila seseorang ditimpa musibah, hal itu merupakan akibat dari tindakannya. Masa (waktu) tidak campur tangan dengan terjadinya musibah itu.

Dalam ayat kedua, Allah mengungkapkan, manusia sebagai makhluk Allah sungguh secara keseluruhan berada dalam kerugian bila tidak menggunakan waktu dengan baik atau dipakai untuk melakukan keburukan.

Perbuatan buruk manusia adalah sumber kecelakaan yang menjerumuskannya dalam kebinasaan. Dosa seseorang terhadap Tuhannya yang memberi nikmat tak terkira padanya ialah satu pelanggaran yang tiada bandingannya sehingga merugikan dirinya.

Dalam ayat ketiga, Allah menjelaskan, jika manusia tak mau hidupnya merugi, ia harus beriman kepada-Nya, melaksanakan ibadah sebagaimana diperintahkan-Nya, berbuat baik untuk dirinya sendiri, dan berusaha menimbulkan manfaat kepada orang lain.

Di samping beriman, beramal saleh, mereka harus saling menasihati untuk menaati kebenaran dan tetap berlaku sabar, menjauhi perbuatan maksiat yang tiap orang cenderung kepadanya, karena dorongan hawa nafsunya.

Al-Ashr memiliki tema sebab kebahagiaan atau kerugian yang diderita manusia. Apa yang menyebabkannya sukses dalam kehidupannya atau sebaliknya hancur berantakan. Semua manusia memiliki potensi untuk merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal baik untuk saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Sehingga, secara garis besar, tema Surah Al Ashr ini perihal penghargaan Islam terhadap waktu dan kedisiplinan.

Allah SWT bersumpah dengan 'Ashr yaitu masa yang merupakan akhir usia manusia.

Menyitat Detikcom, Syafaat R. Selamet dalam bukunya Dahsyatnya Al-Ashr bilang, masa itu adalah masa yang mengandung perkara-perkara yang menakjubkan dan pelajaran yang menunjukkan pada kekuasaan Allah dan hikmah-Nya.

Pada ayat pertama memiliki makna sumpah dan lanjutan dari ayat tersebut merupakan hal yang penting. Dalam ayat pertama itu, Ath-Thabary dalam tafsirnya menyebut wal 'ashri adalah sumpah Allah yang menunjukkan pada mengingat ad-dahri (waktu).

Sementara, diterangkan dalam buku At-Tadzkir oleh Tim Genta Hidayah, pokok isi kandungan surah Al-Ashr yaitu Allah telah bersumpah demi waktu yang menunjukkan kekuasaan-Nya atas ruginya manusia.

Terkecuali, mereka yang memiliki keinginan untuk beriman, beramal saleh, dan mau menasihati sesamanya dengan kebenaran dan kesabaran.

Pembaca, selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan dan segenap ibadah penyertanya satu bulan penuh, Ramadan 1445 H/2024 ini. (Muzzamil)

Related Posts

Comments (1)

  • https://Ukrain-forum.biz.ua/

    Your method of describing all in thios piece of writing is genuinely fastidious, every one can effortlessly know it, Thanks a lot. https://Ukrain-forum.biz.ua/

    Reply

Leave a Comment