Menang Pemilu DPD Dapil DIY, Canggah SSHB VIII Yashinta Sekarwangi Mega, Ke Senayan Bareng Ratu Jogja
-
Muzzamil
- 11 March 2024

Clickinfo.co.id, YOGYAKARTA - Baru genap 9.630 hari pada hari saat mana ia dengan senyum beraura, totalitas energi, mantap hati, dan kuat tekad, serta bekal terukur program kerja kampanye, mendaftarkan diri menjadi bakal calon perseorangan peserta Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan (dapil) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DIY, Jl Ipda Tut Harsono Nomor 47, Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, pada Sabtu 13 Mei 2023 lalu.
Kemunculannyi kelak kini kemudian, bukan cuma turut menjadi materi baru percakapan publik Pemilu di angkringan Malioboro, di co-working space komunitas, mau pun linimasa jejaring media sosial arus utama --menjadi buah bibir, namun turut berhasilnya pula menyibak tabir. Sekaligus tabu. Politik.
Bahwa, turut serta "tabrak, tabrak, masuk" dalam kecimpung pelik nun asyik kandidasi politik elektoral dengan terjun jadi peserta Pemilu, bukan lah melulu urusan "bapack-bapack dan ibuck-ibuck" belaka, tetapi juga menjadi urusan anak negeri lintas generasi.
Demi membentangkan spanduk bertuliskan password raksasa, bahwasanya ini adalah merupakan bagian tak terpisahkan dari ekspresi kebenaran dan ketenaran diksi: "kemerdekaan adalah hak segala bangsa".
Dan, kini terbukti sudah, pada perhelatan pesta demokrasi, Pemilu legislatif berjenjang nasional dan Pemilu eksekutif nasional yang diselenggarakan dalam satu hari yang sama (one day election) terakbar terakbar di dunia, Pemilu 2024, Pemilu-nya empat generasi. Baby boomer, gen X, gen Y, dan gen Z, ini.
Hingga selolosnya ia mengikuti seluruh tahapan pencalonan pascapendaftaran, verifikasi administrasi dan verifikasi faktual (vermin-verfak) bakal calon, dan penetapan calon dan nomor urut calon, serta turut bergempita masa kampanye hingga tiba hari pencoblosan Pemilu 14 Februari 2024 lalu, hari saat ia genap berusia 9.907 hari.
Saat ini, berdasar salinan Keputusan Rapat Pleno Terbuka KPU Provinsi DIY tentang Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024 Tingkat Provinsi DIY, ia merupakan dua besar calon terpilih peraih suara sah pemilih terbanyak, anggota DPD RI periode 2024 – 2029 dapil Provinsi DIY pada Pemilu 2024.
Pemilik KTP Jakarta Selatan, kelahiran 25 Agustus 1996, kakak sulung dari Ignatia Sekar Wangi Mega Prameswari karib disapa Riri (bekerja di Kantor Staf Presiden/KSP RI), dan si bungsu Patricia Astuti Pramesti Putri tenar Patricia Putri, mahasiswi kelas internasional Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta angkatan 2020.
Ketiganya, jelita buah hati pasangan politisi legislator Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Aria Bima sang ayahanda, dan cucu dari Sultan Kesultanan Nyayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono (SSHB) VIII, Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puruboyo yang bertahta kurun 1921 – 1939, yakni Raden Ayu (RAy) Kartika Primartanti.
Lantaran mewarisi genealogi kekerabatan kerajaan Nusantara ini, sosok inspiratif kali ini: RA. Yashinta Sekarwangi Mega disebut juga canggah (keturunan biologis generasi ke-4 dalam sistem kekerabatan Jawa) dari GPH Puruboyo, putra SSHB VII dari rahim Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, kelahiran 3 Maret 1880 dengan nama Gusti Raden Mas (GRM) Sujadi yang kelak dewasa terpilih jadi pewaris tahta keraton, dinobatkan menjadi SSHB VIII.
Perjalanan panjang Puruboyo jadi penerus tahta Kasultanan Ngayogyakarta, dikisahkan laman kratonjogja.id, berproses semenjak SSHB VII mengangkat GRM Akhadiyat sulung Hemas jadi putra mahkota. Naas, Akhadiyat sakit, lalu wafat tak lama usai dinobatkan.
Penggantinya, GRM Pratistha gelar Adipati Juminah kelak dicabut gelarnya ulah alasan kesehatan. Pengganti ketiga, GRM Putro senasib, sakit keras lalu wafat.
Akhirnya pilihan jatuh pada Puruboyo. SSHB VII mengutarakan niat lengser keprabon, saat Puruboyo masih studi di Belanda tahun 1920.
Mendengarnya, wakil pemerintah Belanda di Yogya, Residen Jonquire segera mengusulkan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda van Limburg Stirum: suksesi, percepat. Limburg "oke gas", instruksikan Jonquire mendesak SSHB VII segera panggil pulang Puruboyo.
Setuju, SSHB VII pun berkirim telegram awal November 1920, berpesan agar Puruboyo jangan terlalu lama di Eropa karena para putera puteri, kerabat, dan abdi dalem, sudah menanti-nanti kepulangannya.
Patuh pulang ke Yogya, Puruboyo lalu setuju dijadikan pengganti, dan dinobatkan menjadi SSHB VIII pada 8 Februari 1921. SSHB VII memutuskan lereh keprabon (turun tahta), beristirahat di Pesanggrahan Ambarukmo.
Saat memerintah, Puruboyo memanfaatkan cukup besarnya kekayaan keraton masa itu sebanyak-banyaknya untuk mendorong pemajuan dunia pendidikan. Seperti sang ayah, dia mengharuskan putra-putrinya menempuh pendidikan formal setinggi mungkin, bila perlu hingga Negeri Belanda.
Disebutkan, sekolah-sekolah misal Sekolah Taman Siswa Nasional (berdiri 3 Juli 1922), ragam organisasi perkumpulan pergerakan seperti Politik Katholik Jawi (1923), Kongres Perempuan (1929), dan kemunculan dunia aktivisme banyak tumbuh berkembang era kepemimpinan SSHB VIII.
Perhatiannya bagi pemajuan kesehatan juga sungguh besar, semisal dengan mendukung pengadaan ambulans Rumah Sakit Onder de Bogen (kini RS Panti Rapih). Dia juga banyak merehabilitasi infrastruktur keraton, seperti Bangsal Pagelaran, Tratag Siti Hinggil, Gerbang Danapratapa, dan Masjid Gede.
SSHB VIII juga banyak lakukan terobosan di keluarga bahkan sejak sebelum jadi Sultan. Misal dengan “menitipkan” anak-anaknya di luar lingkungan keraton. BRM Dorodjatun, kelak SSHB IX, sudah dititipkan ke keluarga Belanda, sejak usia 4 tahun. Tak ada inang, pengasuh penjaga. Pangeran cilik ini dituntut untuk hidup mandiri, merasakan hidup seperti laiknya rakyat kebanyakan pada umumnya.
Ilustrasi langkah SSHB VIII itu disebut sebagai cerminan sikapnya teguh pedomani ujaran filosofis-mulia, sekaligus alarm pengingat, sejurus bak menghujam jiwa sesiapa pun yang merasa: “wong sing kalingan suka, ilang prayitane”, orang yang sudah merasakan nikmat akan hilang kewaspadaannya.
Sejarah, berulang. SSHB VIII GPH Puruboyo memanggil pulang Dorodjatun sang putra, yang sedang belajar di Belanda, 1939. Usai keduanya bersua di Batavia, SSHB VIII lalu menyerahkan pusaka keraton Kyai Joko Piturun ke Dorojatun, penanda petunjuk: "Dorojatun, teruskan tahta sepeninggalku."
Setibanya di Yogya dari Batavia menjemput Dorojatun inilah, SSHB VIII wafat di RS Panti Rapih, 22 Oktober 1939, dan dimakamkan di Astana Saptarengga, Pajimatan Imogiri.
Kisah sukses SSHB VIII mewujudnyatakan pemajuan pesat pembangunan pendidikan, kesehatan, serta arsitektur mewaris hingga kini --nampak dari bentuk fisik kraton hasil perombakan era pemerintahannya.
Juga peninggalan lain, seni budaya. Banyak karya tari tercipta di eranya: Beksan Srimpi Layu-layu, Beksan Gathutkaca-Suteja, Bedaya Gandrung Manis, Bedaya Kuwung-Kuwung dan lainnya. Pembakuan pakem tari klasik gaya Yogyakarta, pun dimulainya di masa ini.
Dari segi busana Tari Bedaya, SSHB VIII juga lakukan perubahan besar: karya tarinya yang lahir di era ini tak memakai kampuh dan paes ageng. Penarinya, mengenakan jamang dan bulu-bulu, baju tanpa lengan, serta kain seredan.
Era pemerintahan SSHB VIII juga dikenang jadi era keemasan pentas kesenian wayang orang (wayang wong). Pementasan kolosal hingga tiga hari, banyak, dan acap, dengan lebih dari 20 lakon dikembangkan di era ini.
Saat ini, 85 tahun sepeninggal SSHB VIII, kemunculan canggah Yashinta Sekarwangi Mega, sejurus bak padatkan selaksa makna dan selaksa peristiwa pemuliaan peradaban lampau kesultanan yang pendiriannya dirilis oleh Pangeran Mangku Bumi 20 Maret 1755 bernama (Madeging) Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat, buah dari Perjanjian Giyanti ini.
Disitat dari laman yashintasekarwangi.com, R.A. Yashinta Sekarwangi Mega atau disapa Anggi tumbuh besar dalam tradisi keluarga keraton. Naluri, insting, ketertarikannyi pada dunia politik, serta kecakapan pribadi dalam menjalin relasi sosial humanis dengan orang banyak dari ragam latar belakang, lahir dan berproses dari ala bisa karena biasa, alias witing tresno jalaran seko kulino.
Anggi, lantaran kebiasaannyi menemani dan mendampingi sang ayah, politisi legislator kelahiran Semarang, 29 Mei 1965, komplit Yohanes Aria Bima Trihastoto: jebolan SD Pangudi Luhur 1972 – 1978, SMP Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta 1978 – 1981, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta 1981 – 1984 ditengahnya jadi Ketua Ikatan Siswa SLTA Surakarta 1982 – 1984, dia juga pengampu gelar S1 Sosiologi FISIPOL UGM 1984 – 1992 ditengahnya Senat Mahasiswa Fakultas (Ketua I 1985 – 1987, Ketua Umum 1987 – 1989), dan Sekretaris Komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) FISIPOL UGM 1996 – 1998.
Sekian warsa kemudian menamatkan S2 Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi FISIP Unpad, Aria Bima sang ayah sebelumnya pernah bekerja menjadi Supervisor Admin Marketing pada PT. Lippo Cikarang 1993 - 1995, Supervisor Human Resources Development and General Affairs (HRD & GA) PT. Lippo Industries 1995 - 1997, HRD & GA Manager PT. Lippo Kymco Moto Indonesia 1997 - 2000. Disini sempat didapuk jadi Sekretaris Forum HRD Delta Silicon Area Industri Lippo Cikarang 1997 – 1999.
Jiwa politik, bakat minat berorganisasi dan uji daya kepemimpinan dari ayahanda Anggi ini sulit bersembunyi disembunyikan, dan butuh dibunyikan. Dari itulah lantas si ayah masuk keanggotaan partai politik progresif kala itu, pimpinan Megawati Soekarnoputri, oposisi politik terbesar rezim kapitalis-militeristik otoriter Orde Baru Soeharto, PDI Pro Mega.
Ayah Anggi ini, kurun 1998 – 2001 menjadi Wakil Bendahara DPC PDI (pascadeklarasi pengenalan nama dan logo baru 14 Februari 1999 menjadi PDI Perjuangan) lanjut menjadi Dewan Pertimbangan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi Jawa Barat 2001 – 2004, ditengahnya pernah jadi Kepala Sekretariat DPP PDI Perjuangan 2000 – 2003.
Baru kemudian untuk pertama kalinya dia ikut mencalonkan diri di Pemilu 2004 dan menang terpilih terlantik sebagai anggota DPR RI dapil Jawa Tengah V meliputi Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kota Surakarta), empat periode berturut-turut.
Mulai dari periode 2004 – 2009 dengan membukukan raihan 36.141 suara (Pemilu 2004), periode 2009 – 2014 meraup 24.607 suara (Pemilu 2009), periode 2014 – 2019 mendulang 96.163 suara (Pemilu 2014), dan periode 2019 – 2024 meraih 123.529 suara (Pemilu 2019).
Jejak Aria Bima, antara lain pernah ditugasi partai sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI 2009 - 2014. Ditengahnya, dia dua periode menjabat Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah 2010 – 2019, Ketua Komite Pengembangan Sumber Daya Modal Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) 2010 – 2014, dan Wakil Ketua II PB Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) 2014 – 2018.
Teranyar, Aria Bima didapuk memimpin salah satu organisasi sayap parpol kepala banteng moncong putih ini, sebagai Kepala Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan 2021 – 2026, didampingi oleh sekretaris Rano 'Si Doel' Karno, dan bendahara Vita Ervina.
Saat warta ini usai disusun, berdasarkan Berita Acara Hasil Rapat Pleno Terbuka KPU Provinsi Jawa Tengah tentang Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2024 Tingkat Provinsi Jawa Tengah tarikh 9 Maret 2024, Aria Bima untuk sementara hingga final penetapan nasional oleh KPU RI 20 Maret 2024, sandang status menang terpilih terlantik kembali periode 2024 – 2029, periode kelima, dengan menorehkan raihan 73.971 suara, terbanyak kedua dapil, dibawah caleg sejawat separtai, Ketua DPR RI saat ini, Puan Maharani, yang meraih 187.681 suara.
Berproses, tak ujug-ujug jadi, keuletan Aria Bima mendidik tiga putrinya, termasuk Anggi yang perlahan dikenalkan politik, buahnya kini.
Saat Anggi telah berbukit dan menggunung proses pendewasaan dirinyi, pun hingga ia memutuskan melepas masa lajang hingga kini resmi berstatus istri Muhammad Raihan Dzaky yang Juni 2023 mempersuntingnyi.
Satu setengah windu lebih sebelumnya, ia telah ikut telaten menemani, mendampingi, membersamai sang ayah terjun langsung ke tengah massa rakyat terutama basis massa konstituen dapil sang ayah, sejak saat SMP.
Ia benar-benar tampak telah terbiasa bak sosok politisi wakil rakyat, ketika dia SMA, ketika ia bulatkan tekad menerjuni politik.
"Tentu pengaruh dari ayah besar ya untuk masuk ke politik, karena nggak lepas dari kegiatan beliau juga di dapil, dan dari kecil aku selalu diajak turun ke dapil," ujar Anggi, menjawab pers, seperti ia sampaikan pada wartawan detikJateng, Jauh Hari Wawan S, seusai ia menyambangi kantor KPU Provinsi DIY, pada Sabtu 13 Mei 2023, dikutip.
"Tapi untuk suka, dan mau memberikan kontribusi khusus terjun ke masyarakat itu di SMA kelas 3," imbuhnyi saat doorstop itu.
Selulusnya dari SMA internasional Binus School Simprug, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (2012-2014), Anggi lantas muhibah, mukim studi di Yogya.
Dan selama ia berkuliah di Jurusan Hubungan Internasional FISIPOL UGM tersebut, seperiuk sepernanakan semirip sepersis ayahnyi, Anggi tercatat aktif di organisasi kemahasiswaan intrakampus Dewan Mahasiswa (DEMA) FISIPOL UGM, dan ekstrakampus di GMNI. Ia sempat ikut studi Human Security Summer School di Science Po, Prancis tahun 2016.
Dukungan benderang sang ayah, pun terus terang diakui Anggi sekaligus mentornyi.
"(peran ayahku) Tentu sangat signifikan terutama dalam hal mentally. Karena tentu di dunia politik nggak semudah yang kita bayangkan, jadi aku juga banyak konsultasi dengan ayah dan ayah memberikan banyak masukan. Terutama di lapangan, ke depannya seperti apa," beber Anggi lagi.
Lulus S1, Anggi bekerja di Jogja International Model United Nations/JOINMUN, komunitas berbasis keilmuan pelinifokus pendalaman instrumen pelaksanaan sidang internasional dan jadi agenda tahunan yang masuk dalam kerangka kerja UGM MUN Community sejak taja perdana 2012 silam.
Menjadi asisten dosen di kampusnyi, serta staf Kementerian Perdagangan (2018-2021) dan Kementerian Luar Negeri, juga pernah ia lakoni.
Kabar bahagia berikutnya Anggi datangkan, disela rerupa kerja-kerja elektoralnyi jalani tahapan demi tahapan pelaksanaan umum dan teknis Pemilu 2024, saat ia menamatkan S2, diwisuda tahun lalu.
Di blog pribadinya, sang ayah Aria Bima, berucap istimewa. "Selamat untuk anak wedhok RA Yashinta Sekarwangi Mega, lulus Magister (S2) Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia. Semoga terus sukses, berguna bagi keluarga, lingkungan, bangsa, dan negara," tulis si ayah, 17 September 2023.
Dari Konferensi Pers Penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) DPR RI dan DPD RI Pemilu 2024 yang dipimpin Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari, didampingi anggota KPU August Mellaz, M Afifuddin, dan Yulianto Sudrajat, serta Sekjen KPU RI Bernad Dermawan Sutrisno, di Media Center KPU, pada 3 November 2023.
Di mana, merujuk Peraturan KPU (PKPU) 11/2023 tentang Pencalonan Perseorangan Peserta Pemilu Anggota DPD, sesuai jadwal KPU mengumumkan penetapan DCT tanggal tersebut, dengan review hitung mundur perjalanan DCT DPD RI seperti disarikan dari situs KPU RI, didahului KPU di bagian awal dengan memberikan akses Sistem Informasi Pencalonan (Silon) DPD RI KPU RI ke 1.030 bakal calon (balon) perseorangan peserta Pemilu Anggota DPD RI di 38 dapil provinsi.
Dari jumlah itu, tercatat 865 balon lanjut ikut tahapan penyerahan dukungan minimal, lalu susut menjadi 701 balon yang dinyatakan memenuhi syarat dukungan minimal, susut lagi menjadi 683 balon yang mendaftar m sebagai calon DPD RI pada masa pendaftaran 1-14 Mei 2023, susut lagi pascaverifikasi pertama: 113 balon dinyatakan memenuhi syarat (MS), 568 balon dinyatakan belum memenuhi syarat (BMS), 2 balon dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS), pascaverifikasi lanjutan atau syarat perbaikan: 675 balon dinyatakan MS, 8 balon dinyatakan TMS.
"Masuk DCS (daftar calon sementara), satu orang mengundurkan diri hingga jumlahnya jadi 674 orang. Dalam proses DCS menuju DCT kembali 4 orang mengundurkan diri, 1 orang dinyatakan tidak memenuhi syarat pada masa tanggapan masyarakat, 1 lainnya tidak memenuhi syarat terkait syarat jeda 5 tahun. Total DCT DPD 668 orang, rincian laki-laki 585 orang, perempuan 133 orang,” ujar Hasyim.
Bersyukurnya Anggi, nama R.A. Yashinta Sekarwangi Mega, termasuk dalam 668 itu. Bareng delapan nama lain, dua pejawat.
Ke-8 calon senator Jogja ini bakal berebut (dan kini telah berhasil meraup) simpati dari total jiwa rakyat pemilih Pileg-Pilpres 2024 se-DIY yang hadir gunakan hak pilih di TPS baik yang surat suaranya dinyatakan sah pun tidak sah, dari total 2.870.974 jiwa DPT 2024 dapil ini, yang terdiri atas 1.397.099 pemilih laki-laki dan 1.483.875 pemilih perempuan, di 11.932 TPS, di 392 desa dan 46 kelurahan di 78 kecamatan (setempat: kapanewon atau kemantren) di 5 kabupaten/kota se-DIY.
Merujuk hasil Rapat Pleno Terbuka KPU Provinsi DIY tentang Penetapan DPT Pemilu 2024 DIY di Hotel Prime Plaza, Kota Yogya, 27 Juni 2023, perinci DPT sebanyak 849.062 pemilih terdiri 411.352 laki-laki dan 437.710 perempuan di Kabupaten Sleman; 742.074 pemilih terdiri 363.261 laki-laki dan 378.793 perempuan di Kabupaten Bantul; 613.155 pemilih terdiri 299.650 laki-laki dan 313.505 perempuan di Kabupaten Gunungkidul; 345.038 pemilih terdiri 168.022 laki-laki dan 177.016 perempuan Kabupaten Kulonprogo; serta 321.645 pemilih terdiri 154.794 laki-laki dan 166.851 perempuan di Kota Yogyakarta.
DPT hasil verifikasi ini, antara lain tercatat ada 2.858 pemilih baru, 16.887 perbaikan data pemilih, 24.687 pemilih potensial non KTP, 10.065 pemilih TMS. Khusus Sleman, jumlah TPS ada 3.457 di 86 desa, 17 kecamatan.
Berdasar pengelompokan generasi, jumlah pemilih lansia 121.492 orang, baby boomer 704.000 orang, gen X 858.182 orang, gen Y 754.732 orang, dan gen Z 432.568 orang.
Resmi sandang status calon perseorangan peserta Pemilu Anggota DPD RI 2024 dapil Provinsi DIY nomor urut 6, seperti disitat dari yashintasekarwangi.com, ia pun lantas fokus mematerialisasi visi misi pencalonannyi: ikut mewujudkan kesejahteraan untuk semua kalangan warga di DIY tanpa terkecuali.
Berbekal pengalamannyi -catu daya driving force pendorong visi dan kepeduliannyi sehingga si 28 tahun ini tiada ragu tiada meragu berderap maju, maju, maju menjadi calon anggota (jangan lupa) termuda DPD RI dapil Provinsi DIY. Kelak kini terbukti, tak meragukan hasil capaiannyi. Dua besar.
Gambaran suasana kebatinan Anggi, pemilik akun Instagram @y.sekarwangi ini saat hari H pencoblosan lalu, pewarta nukilkan dengan memilihkan caption unggahan foto ia dan keluarga, plus suami, oleh sang ayah Aria Bima, dikutip dari blog pribadinya.
"Nyoblos Bareng 14 Februari 2024. Holopis kuntul baris, dari masa kampanye sampai nyoblos untuk Indonesia yang lebih baik," tulis Aria Bima, genapi ekspresi gembira warga foto tersebut, kompak berkemeja putih, dengan jemari mereka tercelup tinta Pemilu.
Terkait "termuda" tadi, narasi tunggal soal komitmen pencalonannyi yang Anggi sebut berada dalam dua ide perjuangan, kendati pintas lalu normatif, delapan penjuru angin, menarik jua dibedah.
Dua ide itu: kesatu, terkait pemenuhan hak dasar yang setara, seperti kesejahteraan, keamanan, pendidikan. Kedua, percepatan serta pengembangan potensi daerah dan sumberdaya manusia generasi muda.
Anggi, kelahiran 26 Agustus 1996 atau genap selapanan (setara 35 hari) pascatragedi kemanusiaan Peristiwa Sabtu Kelabu, top Tragedi 27 Juli 1996 (Kudatuli) ini, dari itu, layak sandang: pemangku.
Selain bagian representasi politik pejuang kepentingan kaum perempuan di parlemen. Ia, bagian penghujung genre milenial, nyaris nyerempet sebelum gen Z, genre kelahiran 1997 - 2012 yang kini berusia 12-27 tahun, pada 2024 ini mencapai masa dewasa, dan akan menjadi kekuatan utama pembentuk arah perkembangan Indonesia, terutama melalui inovasi dan adaptasi terhadap perubahan teknologi dan sosial.
Wallahu alam, tetapi Anggi diyakini mahfum akan hal itu. Sebagaimana disebut di muka, Pemilu 2024 ini Pemilunya empat generasi.
Anggi selain berbekal cakap, cerdas, muda, komunikatif, berpengalaman, kemenangan ia 2024 ini turut diharapkan jadi pintu masuk untuk bisa speak up lebih sigap (ditengah situasi serba pesimisme soal posisi DPD RI sebagai lembaga politik yang 'dimandulkan' konstitusi, sekadar tukang stempel putusan DPR RI yang lebih powerful, dan bahkan tak sedikit yang menyebut bahwa DPD RI cuma pelengkap penderita), guna pengaruhi ruang publik dengan sepenuh intervensi kebijakan afirmatif prorakyat, pro anak muda.
Sesuai linimasa kalender Pemilu, berdasar hasil Rapat Pleno Terbuka KPU DIY tentang Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2024 untuk Calon Anggota DPD RI Dapil DIY, pada hari pertama 6 Maret 2024, diketahui Yashinta Sekarwangi Mega sukses bertengger di urutan kedua peraih suara sah pemilih terbanyak 2024 dapil ini dengan meraup 470.211 suara atau 20,45 persen.
Selengkapnya, berurutan dari peringkat teratas raihan suara, dengan empat nama peraih tertinggi perolehan suara otomatis dinyatakan menang terpilih, calon terlantik senator Jogja di Senayan 2024-2029 nanti.
Di urutan pertama; petahana, lima periode anggota DPD RI dapil DIY sejak Pemilu DPD RI pertama kali, 2004: peraih 984.233 suara Pemilu 2019, kelahiran Jakarta, 31 Oktober 1952 bernama lahir Tatiek Dradjad Supriastuti, permaisuri Sultan Kesultanan Nyayogyakarta Hadiningrat sejak 1989 dan Gubernur DIY sejak 1998, Sri Sultan Hamengku Buwono (SSHB) X; Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, unggul dengan meraih 777.912 suara setara 33,83 persen.
Kedua, R.A. Yashinta Sekarwangi Mega yang meraup 470.211 suara atau 20,45 persen.
Ketiga, Ahmad Syauqi Soeratno merengkuh 398.903 suara atau 17,32 persen. Keempat, pejawat kelahiran Yogya 3 Desember 1971, peraih 299.164 suara Pemilu 2019, Dr Hilmy Muhammad ngetop Gus Hilmy mendulang 234.283 suara atau 14,11 persen. 323.080 suara atau 14,05 persen.
Kelima, HA Khudori memperoleh 202.423 suara atau 8,80 persen. Keenam, Tugiman membukukan 41.855 suara atau 1,82 persen. Ketujuh, Cinde Laras Yulianto yang merebut 36.058 suara atau 1,57 persen. Kedelapan, Trisno Subardi dengan 35.063 suara atau 1,52 persen. Kesembilan, Sindu Kurniawan dengan 14.064 suara atau 0,61 persen.
Dua anggota DPD RI dapil DIY lainnya, tak maju lagi. Yakni, aktivis yang tumbuh besar di Kauman, kampung Muhammadiyah di pusat Yogya, peraih 171.661 suara pada Pemilu 2019 lalu, Muhammad Afnan Hadikusumo.
Dan, anggota Pengganti Antar Waktu peraih 163.812 suara Pemilu 2019, Hafidh Asrom, pengganti Cholid Mahmud, peraih 169.356 suara Pemilu 2019, putra pengasuh Ponpes Sabilul Khairaat, Tengaran, Semarang.
Terhangat baru-baru ini, nama RA. Yashinta Sekarwangi Mega, tetiba masuk sebagai satu dari 12 nama figur publik dalam bursa calon Walikota Surakarta 2024-2029 versi survei Solo Raya Polling. Peneliti lembaga riset ini, Suwardi menyebut pihaknya menjaring 12 nama yang dinilai potensial memimpin Solo lima tahun kedepan pasca Gibran.
12 nama muncul berdasar riset/kajian bursa calon pemimpin Solo menggunakan metode Delfhi. Berdasar pengumpulan data dari 19 narasumber ragam latar (tiga politisi, tiga pengusaha, dua birokrat, dua tokoh agama, satu tokoh LSM, dan satu tokoh pemuda), dan R.A. Yashinta Sekarwangi, salah satunya.
Kini, bersama 151 orang calon senator terpilih lainnya, atau bersamanyi total menjadi 152 calon anggota DPD RI (dari sebelumnya 136 anggota DPD RI periode 2024-2029), secara otomatis melekat (ex officio) anggota MPR RI, hingga kelak menjadi anggota DPD/MPR RI 2024-2029, masih harus sabar menanti hari pelantikan dan pengucapan sumpah/janji jabatan melalui taja perdana Rapat Paripurna DPD RI pada 1 Oktober 2024 mendatang.
Praktis, sejak saat itulah, hingga kelak tunai mandat rakyat pemilih pada 1 Oktober 2029, bersama 151 sejawat kompatriot senator DPD RI 2024-2029, dan juga 580 anggota DPR RI 2024-2029, lainnya, RA Yashinta Sekarwangi akan menjadi pejuang politik daerah, pejuang kepentingan daerah.
RA. Yashinta Sekarwangi Mega akan dicari, dilobi, dihubungi, dikorespondensi, dicurhati dan diberi aplaus atau pun sekadar ajakan "mari kita bersulang" atas kesetiaannya kelak, menjadi pejuang kepentingan rakyat.
Bukan cuma terhadap 470.211 jiwa rakyat pemilih pencoblos foto atau nama pada kolom tanda gambar dirinyi di kertas surat suara warna merah untuk Pemilu Anggota DPD RI pada Pemilu 14 Februari 2024 lalu, melainkan juga, merujuk data BPS 2023, pada sedikitnya 4.073.907 jiwa penduduk Indonesia ber-KTP Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepada RA. Yashinta Sekarwangi Mega, untuk sementara, pewarta cuma bisa mengucapkan: selamat terpilih. Jadilah gemintang, sekaligus pelangi. Semoga kelak, amanah. (Muzzamil)
Comments (0)
There are no comments yet