Festival Kebangsaan Unila, Musik dan Budaya Sebagai Pemersatu Bangsa

Festival Kebangsaan Unila, Musik dan Budaya Sebagai Pemersatu Bangsa
Ket Gambar : Dialog Kebangsaan di GSG Unila dengan narasumber Rektor Unila Prof Lusmeilia, Once, Sujiwo Tedjo, Novia dan Alfrey Selasa 21/11/2023 (foto diambil langsung Clickinfo.co.id)

Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG -- Festival kebangsaan yang diadakan secara dialog interaktif kepada mahasiswa Universitas Lampung di Gedung Serba Guna Unila, Selasa 21/11/2023.

Festival Kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Universitas Lampung (Unila) bekerja sama dengan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI). 

Acara ini dibawakan oleh Kadis Pariwisata Provinsi Lampung, KA SPN Polda Lampung, Kasrem, Kepala Kesbangpol Kota Bandar Lampung. 

Dialog Kebangsaan dengan tema “Musik dalam Gerakan Kebangsaan” yang akan melibatkan narasumber seperti Sujiwo Tejo, Alffy Rev, Novia Bachmid, Once Mekel, dan Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, DEA, IPM., ASEAN Eng. 

Dialog ini dipandu Dr. Al Zastrouw, yang dimulai pukul 10.00 hingga 12.00 Wib.AlZastrouw merupakan Dr. dibidang Sosiologi dari Universitas Indonesia, duta budaya Islam Nusantara bersama musik Ki Ageng Ganjur tahun 2019 di Denhaag, Hongkong dan Aljazair.

Indonesia kaya akan khasanah berbagai macam budaya dan musik yang dapat mempersatukan masyarakat dari daerah manapun yang menjadi suatu negara Indonesia. 

Gerakan sejarah persahabatan, upaya bersenandung, merawat semangat persahabatan kita tidak lepas dari musik, mulai dari WR Supratman, Wahab Hasbullah, komunitas santri dan pesantren sebagai sarana menumbuhkan persahabatan, Simanjuntak dan Ismail Marzuki. 

Lagu-lagu daerah dikemas dengan musik-musik zaman dulu, kita sekarang mengikuti zaman yang dikemas dengan mengikuti era sekarang. Lagu daerah dan nasional agar dapat kembali menyenangkan masyarakat dengan cara semangat sesuai dengan zamannya. 

Lagu daerah dan nasional yang sangat sulit untuk diaransement namun semangat dan ruhnya tetap harus dijaga, "Ucap Alfrey. 

Salah satu bentuk untuk menyatukan dan menyamakan kebangsaan dengan wujud pelaksanaan dialog, tatap muka, setiap perayaan hari besar kebangsaan dengan upacara menggunakan pakaian adat. 

Unila sebagian besar 60 persen bukan dari Lampung, maka Unila telah menyatukan seluruh daerah. 

Strategi untuk merawat kebangsaan agar tidak hilang dengan kurikulum pembelajaran, "terang Lusmeilia. 

Kebangsaan itu adalah perjuangan, khayalan untuk menciptakan cita-cita yang harus dirawat. 

Lagu tradisional itu luwes. Prinsip kita jika ingin bahagia yaitu harus disini dan saat ini. yang utama persahabatan itu adalah akhlak, adab dan soal roso. Pandangan kita tidak ada energi, karena bukan pandangan dari mata ke mata. 

Bersucinya tanpa air, mengurangi hawa nafsu termasuk HP utama dimanapun, Al-fatihah bukan dihati namun hanya hati-hati, biasakan dalam tingkah lakumu, itu yang akan ketemu Anugerah Tuhan. 

Setiap tanggal 10 November, seluruh veteran datang ke TK menceritakan kisah perjuangan Pahlawan merebut kemerdekaan dengan tetes darah, harta jiwa dan raga sehingga merasakan benar-benar perjuangan sehingga anak kita zaman kini tidak jenuh, "ujar Sujiwo Tejo. 

Kebangsaan adalah konsep, kalau dulu yang mengikat konsep ini adalah kesamaan imajinasi dan pengalaman. 

Kalau sekarang konsep ini perlu dirawat secara lebih konkret, dengan mewujudkan harkat kemanusiaan, martabat dan kesejahteraan yang diwujudkan,” ucap AlZastraw. (Novis)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment