Budiyono BI Lampung Semringah, Budidaya Bawang Merah Digital Farming Kota Gajah Panen Perdana
-
Muzzamil
- 10 April 2023

Budiyono menjelaskan program berbasis digital farming itu merupakan salah satu Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) terkait peningkatan produksi pertanian.
Clickinfo.co.id, LAMPUNG TENGAH - Tak dapat menyembunyikan kegembiraannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiyono, semringah berada ditengah hadirin "Implementasi Lanjutan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Panen Perdana Budidaya Bawang Merah Menggunakan Teknologi Digital Farming Oleh Koperasi Koga Sera Tani Kota Gajah" di Kampung Nambah Rejo, Kecamatan Kota Gajah, Kabupaten Lampung Tengah, pada Kamis 6 April 2023.
Sukses Kamis ini, merupakan buah kolaborasi salah satu Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), terkait dengan peningkatan produksi pertanian, di Bumi Ruwa Jurai Lampung.
Kepala KPw BI Lampung Budiyono, hadir di lokasi panen perdana, bersama Asisten II Setdaprov Lampung Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kusnardi, anggota Komisi IV DPR yang juga Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lampung Hanan A. Razak, Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung Kementerian Pertanian Dr Abdul Roni Angkat, Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) Prof Dr Purnomo, Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad didampingi Kadis Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura setempat Jumali, Camat Kota Gajah Prawito, Kepala Kampung Nambah Rejo, dan Ketua Koperasi Koga Sera Tani Kota Gajah Sukarlin, serta kelompok tani dan tetamu lainnya.
Berpidato, Budiyono menjelaskan, program digital farming itu salah satu Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) terkait peningkatan produksi pertanian. Budiyono mengatakan, puncak panen perdana merupakan bentuk dukungan untuk memberi semangat juga ilmu pada koperasi itu. "Selain di Lampung Tengah, program ini juga ada di Metro, Tanggamus, Pringsewu, Lampung Selatan," kata dia.
Nantinya imbuh Budiyono, anggota koperasi peserta program akan diajak studi ke sentra produksi bawang merah Tanah Air, Brebes Jawa Tengah. "Ini untuk mematangkan cara budidaya penanaman bawang merah dan apabila berhasil, yang lain akan mengikuti. Ini ikhtiar kami guna memenuhi kebutuhan bawang merah di Lampung," ujar kelahiran Sragen Jawa Tengah 1967, alumnus Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unila 1990, yang meniti karir di BI sejak 1994 silam ini.
BI Lampung memberikan bantuan mesin dan instalasi otomasi fertigasi dan pengairan, rumah pompa, reservoir, sumur dalam, serta bibit bawang merah, kepada Koperasi Koga Sera Tani Kota Gajah, yang Budiyono serahkan secara simbolis kepada ketua koperasi dan disaksikan Bupati Lampung Tengah, Dekan Fakultas Pertanian Unila, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Pemkab setempat, pada 19 Desember 2022.
Magister Ekonomi Universitas Indonesia lulusan tahun 2001 itu menyebut, konsep ketahanan pangan memiliki tiga dimensi saling berkait. Yaitu, ketersediaan pangan, aksesibilitas masyarakat terhadap pangan, dan stabilitas harga pangan.
"Ketersediaan pangan tidak hanya dilihat dari aspek keterjangkauan secara fisik saja, tapi juga dari aspek sosial dan ekonomi yang berkaitan dengan stabilitas harga pangan dan keterjangkauan harga pangan di masyarakat," tutur dia.
Selanjutnya, stabilitas harga komoditas pangan menjadi permasalahan yang harus mendapatkan perhatian serius. "Kenaikan harga bahan pangan yang tidak terkontrol akan menyebabkan terjadinya inflasi yang dapat menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi dan berdampak terhadap kondisi rumah tangga masyarakat," imbuh dia.
Dari itu, dengan panen perdana bawang merah itu dia berharap dapat menginisiasi daerah lain di Lampung untuk menjadikan komoditas hortikultura seperti bawang merah dan cabai sebagai komoditas unggulan yang dapat dibudidayakan bukan hanya secara tradisional tapi juga dapat menggunakan teknologi pertanian modern seperti digital farming.
Ada pun, Bupati Musa Ahmad berterima kasih kepada dan mengapresiasi langkah BI Lampung dan Unila telah mengembangkan budidaya tanaman bawang merah ini, bisa menunjukkan hasil yang terbaik, dilandasi kemauan keras dan rasa ingin tahu untuk belajar pengembangan budidayanya.
"Meski Lampung Tengah basis pertanian, juga telah tersedia lahan dan infrastrukur memadai, namun harus tetap belajar dan mengembangkan komoditas lain guna menyeimbangkan potensi pertanian di Lampung Tengah. Kami berharap kedepan Kota Gajah bisa menjadi sentra bawang merah di Lampung Tengah," ujar Musa.
Terungkap, penerapan teknologi digital farming pada budidaya bawang merah oleh Koperasi Koga Sera Tani, Kota Gajah ini merupakan taja kolaborasi Bank Indonesia, Fakultas Pertanian Unila dan Koperasi Koga Sera Tani, dan didukung penuh oleh Pemprov Lampung dan Pemkab Lamteng Tengah.
Apa saja wujud kolaborasinya, pak Budiyono? "Kolaborasi kami lakukan mulai dari tahap persiapan lahan, pemilihan alat, pemasangan alat, hingga pendampingan," mantan Kepala Grup Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola BI 2021-2022 ini, merinci dengan implementasi digital farming tersebut terjadi peningkatan hasil panen sebesar 50 persen dari semula 8 ton naik menjadi 12 ton, serta meningkatnya efisiensi penggunaan tenaga kerja.
Sebagai informasi, digital farming atau sistem pertanian digital merupakan proses otomasi penyiraman, otomasi pemupukan, dan sensor kelembaban.
Melalui digital farming, produktivitas dan profitabilitas petani meningkat sekitar 50 persen. Dari sisi produksi, kemampuan produksi dapat ditingkatkan. Berhasilnya panen bawang merah ini membuktikan bahwa Lampung memiliki potensi untuk menjadi sentra penghasil bawang merah.
"Tentu ini sangat baik dalam mendukung upaya pemerintah menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga bawang merah khususnya," pungkas Budiyono.
Tetamu panen perdana, sepakat panen perdana bawang merah berbasis teknologi digital farming itu diharapkan dapat menjadi akselerator dalam mendukung pembangunan ekonomi lokal yang berkesinambungan khususnya di Provinsi Lampung. (Muzzamil)
#clickinfo
Comments (0)
There are no comments yet