Akselerasi Tumbuhkan Ekonomi Lampung, Ary APINDO: Mana Yang Bisa Cepat, Mana Yang Butuh Waktu, dan Perlu Sinergitas
-
Muzzamil
- 12 July 2023

Akselerasi Tumbuhkan Ekonomi Lampung, Ary APINDO: Mana Yang Bisa Cepat, Mana Yang Butuh Waktu, dan Perlu Sinergitas
Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - Demi tak lagi jebol bin ambrol dihantam imbas ganas beberapa gelombang situasi kahar pandemi global COVID-19 yang secara bersamaan sanggup meluluhlantakkan ketahanan sistem dan berbuah dua krisis, kesehatan dan ekonomi sekaligus, Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung, Ary Meizari Alfian, kembali meledakkan kata kunci 'sinergitas', sebagai salah satu basis material yang dibutuhkan oleh segenap pemangku kepentingan dalam proses akselerasi pertumbuhan ekonomi wabil khusus di daerah Provinsi Lampung, pascapandemi.
"Untuk meningkatkan, men-dobel men-triple-kan pertumbuhan ekonomi yang terkait dengan sektor-sektor yang disampaikan (narasumber, red), mana yang bisa cepat kita lakukan mana yang memang butuh waktu. Dan itu perlu sinergitas," petikan paparan Ary Meizari Alfian, penanggap materi narasumber.
Masing-masing, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung Irfan Parulian, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) Prof Dr Nairobi, Direktur Eksekutif Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDKES) Provinsi Lampung Ardiansyah atau Bang Aca, dan Corporate Affair Director PT Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi Besar Lampung Tengah, Welly Sugiono.
Salah satunya, Dekan FEB Unila Prof Nairobi memaparkan materi Strategi Meningkatkan Pertumbuhan dan Diversifikasi Ekonomi di Provinsi Lampung.
Ary membersamai mereka, juga sejawat penanggap yakni utusan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Lampung, Dr Asrian Hendicaya, serta tiga pembicara kunci.
Yakni, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung Mulyadi Irsan, Kepala Biro (Karo) Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Lampung Rinvayanti, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Fahrizal Darminto sekaligus mempidatokan sambutan tertulis dan mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuka acara.
Taja duet penyelenggara, Bappeda Provinsi Lampung dan Biro Perekonomian Setdaprov Provinsi Lampung, didukung perinci abjad, DPP APINDO Lampung, KPw Bank Indonesia Provinsi Lampung, FEB Unila, grup bisnis Great Giant Food (GGF), KADIN Lampung, dan KDEKS Provinsi Lampung.
Yakni, Dialog Publik "Transformasi Ekonomi untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung" yang digelar secara hibrida luring-daring, luring dari sentra helat Minister Room 2nd Floor, Novotel Lampung Hotel, Jl Gatot Subroto Nomor 136 Sukaraja, Bumi Waras, Bandarlampung, daring via Zoom Meeting dan disiarkan ulang melalui kanal ofisial media sosial berbagi video YouTube Pemerintah Provinsi Lampung, pada Rabu (12/7/2023) pagi hingga jelang siang WIB.
Dialog menghimpun pendapat publik, ide, saran, masukan narasumber dan hadirin pemangku sekitar tema, terpantau gayeng.
Hadir fisik seratusan peserta latar pimpinan PTN/PTS antara lain Rektor Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai Dr Febriansyah, pimpinan organisasi kemahasiswaan intra kampus, OPD Pemprov Lampung antara lain Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Lampung Elvira Umihanni, asosiasi profesi, akademisi, kalangan perbankan, pimpinan media massa, dan lainnya.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Lampung Kementerian Keuangan (Kemenkeu) M Dody Fachrudin, utusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Provinsi Lampung, dan perwakilan instansi vertikal kementerian dan lembaga negara lainnya turut hadir.
Tampak pula, Wakil Ketua IV Adi Susanto, Wakil Bendahara IV Junaedi, dan Ketua Bidang Properti, Pengembangan Kawasan, dan Agraria Lukman Nur Hakim, dari DPP APINDO Lampung.
Dari depan laptop tempat masing-masing, hadir virtual ratusan peserta, antara lain para pimpinan SMA Negeri se-Provinsi Lampung. Sayangnya, dipantau di Zoom, berisik.
Dipetik pidato pembukanya, Gubernur Lampung melalui Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto, menyebutkan saat ini secara nasional pemerintah sedang giat-giatnya mengkonsolidasikan perumusan, penyusunan peta jalan, cetak biru, dan rencana induk Rencana Pembangunan Jangka Panjang/RPJP Nasional 2025-2045.
Situasinya, ujar Fahrizal, situasi dimana seiring tahun pemulihan dan kebangkitan ekonomi nasional pascapandemi saat ini, pergerakan seluruh anak bangsa kembali mencapai rerata pertumbuhan ekonomi seperti sediakala, sedang "menggairahkan".
Alih-alih status Indonesia kini terus melaju ke arah negara maju, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia segera keluar dari jebakan middle trap economy, bukan lagi negara berkembang.
"Tingkat kemiskinan harus ditekan, tingkat pengangguran ditekan serendah-rendahnya nah ini yang selalu ditekankan," ujar Fahrizal Darminto, pernah Kepala Bappeda Provinsi Lampung, planolog jebolan sekaligus Ketua Ikatan Alumni ITB Provinsi Lampung ini.
Pun di tataran Pemprov Lampung. Gubernur Arinal, ujar Fahrizal, berharap agar dialog itu dapat memperkaya substansi penyusunan RPJP Daerah Provinsi Lampung 2025-2045, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung 2025-2030.
"Mengingat kedua rencana pembangunan ini menjadi rujukan visi misi kepala daerah kedepan," tandas gubernur, dan mengajak peserta dialog memberi masukan, gagasan terkait purwarupa akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dalam rangka penyusunan RPJPD dan RPJMD Lampung kedepan.
Bukannya apa, ini juga demi mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Karenanya, gubernur berharap, RPJPD-RPJMD Lampung tersusun nantinya dapat semakin berkualitas dengan pengayaan masukan seluruh pengampu pembangunan setempat hingga dapat jadi pijakan pembangunan daerah kedepannya.
Gubernur Arinal jua menggalang komitmen. Penyusunan RPJPD Lampung 2025-2045 dan RPJMD Lampung 2025-2030 yang tengah berproses oleh Pemprov Lampung saat ini, wanti dia, agar disusun sebaik-baiknya.
"Dan harus menjadi komitmen kita bersama," wanti gubernur jebolan Fakultas Pertanian Unila 1981, saat muda juga aktivis mahasiswa dan pengusaha sebelum dia PNS, pernah jadi Ketua Senat Mahasiswa Faperta Unila 1978-1980, Ketua HMI Cabang Lampung 1981-1982, Wakil Ketua HIPMI Lampung 1982-1984, Komisaris GAPENSI Lampung 1983-1985, dan Wakil Ketua KNPI Lampung 1985-1991 ini, yang lantas mengajukan premis. Khas perencana pembangunan.
Yakni, apabila perencanaan pembangunan daerah dapat tersusun dengan baik, maka akan berdampak nyata pada kesejahteraan rakyat, dan pembangunan daerah setempat pun akan menjadi semakin berkualitas.
Pun, di Lampung. Kedua rencana tersebut, klaim orang nomor satu di Bumi Ruwa Jurai itu, bisa menjawab untuk upaya peningkatan kesejahteraan rakyat, dan pembangunan lebih maju. "Melalui dialog ini kita membuka seluas-luasnya menerima masukan, karena ini adalah rencana kita semua,” lugas dia.
Rencana pembangunan daerah disusun matang dengan pelibatan luas berbagai pihak seperti dunia usaha, pegiat ekonomi, akademisi, asosiasi profesi, dan lainnya.
"Media massa pun berkontribusi bagaimana rencana-rencana ini terdiseminasi kepada masyarakat. Kita melakukan akselerasi sehingga transformasi itu berjalan dengan baik sehingga pada 2045 nanti betul-betul tercapai Indonesia Emas,” imbuh gubernur.
"Apa yang dilakukan ini (proses input saran masukan stakeholder) juga jadi bagian dari upaya mewujudkan tujuan nasional negara Kesatuan Republik Indonesia," imbuhnya lagi, menyebut wabil khusus tujuan kesatu hingga ketiga, yakni "melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa."
“Inilah yang harus kita terjemahkan dalam RPJPD Provinsi Lampung 2025-2045 dan RPJMD Provinsi Lampung 2025-2030,” intensinya, 'menitipkan' empat pokok bahasan, yang oleh Karo Perekonomian Setdaprov Lampung, Rinvayanti, moderator, saat pengantar sesi dialog usai sambutan pembuka, diistilahkan sebagai "challenge", untuk dapat menjadi perhatian bersama dan agar dibahas pada dialog itu.
Meliputi, intensi upaya sistemik mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi patut dibarengi dengan pemerataan (redistribusi pembangunan berkeadilan substantif).
Lalu, pertumbuhan ekonomi harus bisa menciptakan hasil pembangunan yang inklusif bukan hanya di palagan ekonomi tetapi juga termasuk sosial dan budaya, memperhatikan isu stratejik pembangunan keberlanjutan berwawasan lingkungan, dan memperhatikan aspek tenaga kerja.
“Gubernur berharap kita semua bisa dapat memberikan kontribusi,” pungkas Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto.
Narasumber pertama, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Irfan Parulian, mempresentasikan materi Prospek dan Rekomendasi Kebijakan Perekonomian Lampung Menuju Indonesia Emas.
Menyusul lainnya. Masing-masing dengan insight yang sama sekali kaya, mencerahkan bukan saja patut dicatat patut didengar. Lebih dari itu juga patut untuk dimaktub dalam perbendaharaan beleid, rencana.
Mengutip materi Kepala Bappeda Lampung Mulyadi Irsan, tahun 2022 lalu merupakan momen peningkatan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Lampung ditengah upaya nasional untuk rebound, dimana LPE Lampung 2022 sempat mencapai angka tertinggi 5,12 persen, lebih tinggi dari LPE rerata nasional. Dan bikin kaget Jakarta itu.
Hasil dialog berisikan banyak masukan berharga para pihak tersebut, informasinya bakal diindahkan betul dan turut menjadi rekomendasi penyusunan RPJPD Lampung 2025-2045, RPJMD Lampung 2025-2030. Untuk selanjutnya dilaksanakan dengan kepala tegak, dengan (meminjam istilah Ketua DPP APINDO Lampung Ary Meizari Alfian di atas) penuh sinergitas. Semoga. (Muzzamil)
Comments (0)
There are no comments yet